Memastikanbahwa makanan yang dikonsumsi adalah nutrisi yang baik untuk tubuh adalah salah satu hal yang paling penting yang dapat dilakukan. Yang pasti bebas dari BAKTERI SAKAZAKII ; Mengandung Banyak Gizi dan Multivitamin ; Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi setelah berkontak dengan seseorang yang sedang menderita
Jakarta - Apabila seseorang mengalami sakit perut setelah makan, besar kemungkinan makanan tersebut telah terinfeksi bakteri Salmonella. Mengutip laporan Food Standards Scotland, bakteri ini menjadi penyebab kedua yang sering menginfeksi makanan menjadi beracun setelah Campylobacter. Bakteri Salmonella pertama kali ditemukan seorang ilmuwan Amerika, Daniel E. Salmon, pada 1885. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, ia menemukan bakteri ini dari hasil isolasi usus babi yang mengidap penyakit kolera hog cholera. Sejak ditemukan, bakteri jenis ini diketahui menyebabkan penyakit bawaan dari makanan selama kurang lebih 125 tahun. Salmonellosis adalah sebutan nama penyakit yang ditularkan melalui makanan yang biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella biasanya hidup pada hewan, seperti ayam, sapi, babi, reptil, dan usus manusia dan diekskresikan dalam tinja. Penularannya dapat melalui makanan yang terkontaminasi, paparan lingkungan, maupun dari hewan yang sebelumnya terinfeksi. Daging sapi atau unggas mentah, telur, produk susu merupakan bahan makanan yang berpotensi mengandung bakteri Salmonella. Makanan lain, seperti produk segar salad, buah dan sayuran dapat terkontaminasi melalui kontak dengan kotoran hewan dan manusia. Melansir MedicineNetNet, seseorang yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella akan mengalami sejumlah gejala, antara lain diare, kram perut, mual, muntah, hingga demam. Gejala ini biasanya berkembang antara 12 dan 72 jam setelah terinfeksi dan berlangsung 4-7 hari dan hilang tanpa pengobatan. Iklan Orang dengan gejala parah atau berkepanjangan harus berkonsultasi dengan dokter. Mereka yang memiliki risiko lebih besar menjadi sakit parah dengan keracunan makanan yang disebabkan oleh Salmonella adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Guna mencegah penularan infeksi oleh bakteri Salmonella, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan makanan terutama saat mengolah daging mentah. Pun saat hendak menyantap makanan tersebut, pastikan sudah mencuci tangan hingga bersih. Jangan lupa, tempatkan makanan yang dimasak di permukaan yang bersih untuk mencegah rekontaminasi. HARIS SETYAWAN Baca juga Berikut Ini Penyakit Akibat Bakteri Salmonella dan Cara Mencegahnya
DilansirThe Sun, keju menjadi tempat berkembang biak bakteri seperti Listeria, yang dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau penyakit kronis pada bayi baru lahir. 3. Daging merah Meghan merupakan seorang pemakan daging merah mentah yang tidak dimasak seperti salami, prosciutto, dan pepperoni yang berisiko tinggi mengandung parasit.
Hai Muhammad F, kakak bantu jawab ya. Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk mencerna makanan. Organ pencernaan meliputi, mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anuss. Lambung disebut juga ventrikulus menghasilkan zat yang bersifat asam disebut dengan asam lambung HCl. Fungsi asam lambung ini seperti mematikan bakteri dalam makanan, mengubah sifat protein, pengaktif enzim pepsinogen menjadi pepsin untuk mencerna protein, merangsang sekretin dan hormon kolesistokinin yang merangsang empedu agar mengeluarkan getahnya. Organ inilah yang dapat membunuh bakteri yang masuk bersama makanan. Jadi, organ yang dapat membunuh bakteri adalah lambung. Cara kerja lambung yaitu mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi. Mencerna secara mekanik terjadi karena kontraksi otot lambung yang menyebabkan bolus/gumpalan makanan tercampur aduk menjadi wujud bubur. Mencerna secara kimiawi adalah dengan enzim pencernaan dan getah lambung. Semoga membantu ya.
. 46 245 427 258 313 450 291 234
makanan yang dikonsumsi seseorang dapat mengandung bakteri untuk mencegah