Misalnyamadu yang biasa jadi obat alternatif beberapa penyakit, namun ternyata sangat buruk bagi tubuh jika dikonsumsi dengan tidak benar. Bahkan bukan hanya itu, dilansir dari Bright Side (10/9), 8 makanan sehat ini juga bisa membahayakan jika tidak hati-hati dalam mengonsumsinya. 1. Daging dan seafood.
Bifidobakterium Anda dapat menemukan jenis kelompok bakteri bifidobakterium dalam produk susu. Kelompok bakteri ini dapat meringankan gejala sindrom iritasi usus dan beberapa gangguan lainnya yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Probiotik atau bakteri baik secara alami ditemukan dalam tubuh Anda. Selain itu, Anda dapat menambah jumlah bakteri baik dalam tubuh Anda melalui makanan, biasanya ditemukan pada makanan yang telah mengalami proses fermentasi. Di bawah ini adalah makanan dengan kandungan bakteri yang baik untuk usus. 1. Yogurt Merupakan makanan dengan kandungan probiotik yang sudah diketahui banyak orang, terutama yogurt Yunani Greek yogurt. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus merupakan jenis bakteri baik untuk membuat yogurt. Kedua bakteri tersebut dapat mengubah susu pasteurisasi menjadi yogurt selama proses fermentasi. Proses fermentasi ini menjadikan yogurt mempunyai rasa dan tekstur yang khas. Namun, hati-hati dalam memilih yogurt. Proses pemanasan setelah fermentasi dapat membunuh bakteri baik dalam yogurt. Sebaiknya pilih yogurt yang mengandung setidaknya 100 juta kultur per gram, lihat keterangannya pada kemasan saat memilih yogurt. Selain itu, banyak produk yogurt yang banyak mengandung gula, sirup jagung tinggi fruktosa, dan pemanis buatan yang belum tentu juga mengandung probiotik. Oleh karena itu, pintarlah memilih produk yogurt yang dapat berfungsi baik pada tubuh Anda. 2. Kimchi Kimchi merupakan makanan Korea yang terbuat dari kol yang mengalami proses fermentasi. Proses fermentasi ini dibantu dengan bakteri asam laktat yang terkandung dalam kol itu sendiri. Berdasarkan penelitian, kimchi mengandung probiotik dan bermanfaat sebagai antikanker, antiobesitas, antikonstipasi. Probiotik tersebu membuat kimchi menjadi makanan yang baik untuk usus. Selain itu, kimchi dapat meningkatkan kesehatan kolorektal, mengurangi kolesterol, sebagai agen antioksidan dan antipenuaan, meningkatkan kesehatan otak, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan kulit. 3. Sauerkraut Sama seperti kimchi, sauerkraut adalah makanan Eropa yang juga terbuat dari kol yang telah mengalami proses fermentasi. Proses fermentasi ini juga dibantu oleh bakteri asam laktat. Selain probiotik, sauerkraut juga mengandung serat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, vitamin K, natrium, zat besi, dan mangan. 4. Sup miso Sup miso merupakan makanan tradisional Jepang. Makanan ini terbuat dari gandum, kacang kedelai, beras, atau barley yang difermentasi dengan garam dan sejenis jamur yang disebut koji. Miso biasanya mengandung mikroorganisme jamur Aspergillus oryzae atau ragi Saccharomyces rouxii, sebagai agen yang menyebabkan fermentasi. Hasilnya adalah pasta dengan rasa asin. Maka dari itu, sup miso termasuk makanan yang baik untuk usus. 5. Teh kombucha Teh kombucha biasanya dikonsumsi oleh penduduk Asia. Ini merupakan minuman teh hitam atau teh hijau yang difermentasi dengan bakteri dan ragi hidup. Bakteri dalam minuman ini baik untuk usus. Karena melalui proses fermentasi, tentu teh kombucha ini mengandung banyak bakteri baik yang dapat meningkatkan kesehatan usus Anda. 6. Acar pickle Acar, seperti mentimun yang difermentasi, mengandung probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan Anda. Acar mentimun difermentasi dengan cara direndam dalam larutan garam dan air, kemudian bakteri asam laktat yang secara alami terkandung dalam mentimun akan membantu proses fermentasi dan menghasilkan rasa asam. Sebagian besar acar mengandung probiotik, tetapi acar tertentu yang dibuat dengan menambahkan cuka dan mengalami proses pemanasan mungkin hanya mengandung sedikit probiotik. 7. Keju soft cheese Walaupun semua keju dibuat dengan cara fermentasi, tetapi tidak berarti semua keju mengandung probiotik. Beberapa keju lembut seperti cheddar dan mozzarella biasanya mengandung banyak probiotik yang berguna untuk usus Anda. Terutama keju yang terbuat dari susu sapi mentah, susu sapi yang tidak dipasteurisasi, atau susu kambing. Keju lembut ini mempunyai keasaman yang rendah dan cadangan lemak yang besar, sehingga bisa menjaga mikroba tetap tersedia dalam saluran pencernaan Anda. 8. Tempe Makanan tradisional Indonesia tempe ternyata banyak memiliki manfaat. Walaupun mungkin harganya murah, bahan makanan tempe memiliki kandungan yang kaya, salah satunya adalah kandungan bakteri baik untuk usus. Tempe dibuat dengan cara fermentasi kacang kedelai. Proses fermentasi ini membuat tempe menjadi makanan yang bernilai gizi tinggi. Tempe juga mengandung protein tinggi dan vitamin B12, sehingga tempe bisa menjadi pengganti daging untuk kalangan vegetarian. Makananolahan seperti roti, kue, daging olahan, keju, dan makanan siap saji memicu kecemasan dengan meningkatkan peradangan dalam tubuh. Makanan ini rendah serat dan dianggap mengganggu mikrobioma usus normal. Berikut 10 makanan dan minuman yang harus dihindari untuk mengatasi kecemasan. Makanan tinggi gula Dipublish tanggal Jun 20, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Waktu baca 2 menit Meski bakteri dikenal sebagai penyebab penyakit, namun ternyata ada beberapa bakteri baik yang justru dibutuhkan oleh tubuh. Bakteri baik ini dikenal sebagai probiotik. Probiotik merupakan mikroorganisme yang dapat membantu tubuh mencegah penyakit dan membantu mengobati penyakit. Probiotik bermanfaat bagi sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imun. Konsep mengenai probiotik sendiri diungkapkan oleh peneliti Elie Metchnikoff di awal abad ke-20 berdasarkan riset penduduk pedesaan Bulgaria. Sebenarnya makanan seperti apa sajakah yang kaya akan probiotik? Berikut daftarnya Makanan Kaya Probiotik Bagi Tubuh 1. Tempe Tempe dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi menggunakan ragi Rhizopus oligosporus dalam waktu tertentu. Karena dibuat dari kacang-kacangan, tempe mengandung protein nabati yang tinggi. Tempe juga kaya akan kandungan vitamin B12. Tempe tidak hanya baik bagi tubuh karena mengandung protein namun juga sebagai sumber bakteri baik atau probiotik. 2. Kefir Kefir merupakan produk turunan dari olahan susu. Kefir dibuat dari susu kambing yang difermentasi dengan kefir grain. Kefir kaya akan antioksidan yang baik untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas penyebab kanker. Kefir kaya akan kandungan probiotik seperti bifidus dan lactobacilli. 3. Yoghurt Yoghurt merupakan produk turunan susu yang diolah dengan fermentasi menggunakan kultur bakteri aktif. Yoghurt kaya akan bakteri baik seperti acidophilus dan lactobacillus. Yoghurt memiliki cita rasa kental yang sedikit asam. Yoghurt juga sekarang mudah didapat. Anda juga dapat membuat yoghurt sendiri di rumah menggunakan peralatan sederhana. 4. Sauerkraut Mungkin belum semua orang terbiasa mendengar istilah sauerkraut. Sauerkraut sebenarnya terbuat dari sayuran seperti kol yang difermentasi sehingga kaya akan bakteri baik atau sumber probiotik bagi tubuh. Sauerkraut juga bermanfaat untuk membantu anda mengurangi reaksi alergi pada tubuh. Karena terbuat dari sayur, sauerkraut kaya akan kandungan vitamin E, vitamin C, vitamin B dan vitamin A bergantung dari jenis sayur yang digunakan. 5. Kimchi Kimchi seperti halnya sauerkraut, merupakan makanan yang dibuat dari sayuran difermentasi. Kimchi sendiri berasal dari Korea Selatan yang memiliki cita rasa asam, pedas dan juga asin. Kimchi seperti sauerkraut tidak hanya kaya akan probiotik namun juga multivitamin seperti vitamin C, vitamin A dan Vitamin B kompleks, kalsium, zat besi dan beta-carotene. Jenis Bakteri Baik Meski jenis bakteri baik atau probiotik cukup banyak dan beragam, namun secara umum terdapat dua grup yang masuk ke dalam klasifikasi bakteri baik. 1. Lactobacilllus Bakteri Lactobacilllus merupakan bakteri baik yang sudah cukup dikenal masyarakat. Bakteri ini dapat anda temukan di yoghurt dan makanan fermentasi. Lactobacilllus baik untuk penderita diare dan penderita intoleransi laktosa. 2. Bifidobacterium Bakteri ini umum ditemukan pada makanan yang berasal dari olahan susu. Bakteri ini baik untuk membantu menyembuhkan gangguan sistem pencernaan. Manfaat Probiotik untuk mengobati Penyakit Terdapat beberapa makanan yang menurut para peneliti memiliki kemungkinan untuk dibantu menggunakan probiotik. Karena probiotik memiliki manfaat utama membentuk pencernaan sehingga pencernaan menjadi lebih lancar dan kotoran dalam tubuh dibuang. Penyakit di bawah ini dapat dibantu dengan probiotik seperti Infeksi oleh diare Diare karena konsumsi antibiotic Irritable bowel syndrome Inflammatory bowel disease IBD yang merupakan radang pada usus halus dan usus besar Selain bermanfaat untuk membantu meringankan penyakit pada sistem pencernaan, penyakit di bawah ini terbantu oleh kehadiran probiotik seperti Mencegah demam dan alergi Menjaga kesehatan mulut dan gigi Mengobati penyakit eksim pada kulit Menjaga kesehatan vagina 13 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Sebaiknyakamu menghindari makanan olahan yang mengandung garam tinggi seperti makanan olahan, makanan kaleng, fast food, atau makanan yang mengandung garam lainnya. Tersedia tablet enzim laktosa yang dapat dikonsumsi untuk membantu tubuh memproses susu. Seseorang yang menderita skoliosis dapat mengalami gejala yang dapat dilihat dari
Dipublish tanggal Agu 11, 2019 Update terakhir Des 17, 2021 Waktu baca 3 menit Bakteri identik dengan mikroba jahat, padahal sebenarnya bakteri tidak selalu bersifat negatif. Ada kalanya keberadaan bakteri justru sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi organ tubuh, asal jenis bakteri tersebut adalah bakteri baik atau probiotik. Jumlah bakteri baik ataupun bakteri jahat pada tubuh juga bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ketika tubuh lebih sering mendapatkan makanan yang kurang bergizi dan tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan, maka ada kemungkinan terdapat lebih banyak bakteri jahat pada tubuh. Untuk itu dibutuhkan keseimbangan antara keberadaan bakteri baik dan bakteri jahat dalam tubuh dalam mencegah munculnya berbagai risiko penyakit. Bakteri baik umumnya berada di saluran cerna terutama pada usus, yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan. Mengenal 2 Jenis bakteri baik dalam pencernaan Bakteri baik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bifidobakterium dan Laktobasilus. Laktobasilus adalah jenis kelompok bakteri baik yang paling mudah ditemukan pada beberapa produk minuman seperti yoghurt dan minuman probiotik untuk membantu mengatasi masalah intoleransi laktosa ataupun diare. Sedangkan, bakteri baik Bifidobakterium dapat ditemukan dalam berbagai produk susu yang berguna untuk membantu mengurangi gejala sindrom iritasi usus. Baca juga Mengulas Lengkap Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia Selain diproduksi secara alami oleh tubuh, probiotik atau bakteri baik juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan berikut. Beberapa panduan ini dapat meningkatkan jumlah bakteri baik, di antaranya Kurangi asupan pemanis buatan Kandungan pemanis buatan pada makanan maupun minuman tidak hanya berdampak buruk terhadap kadar gula darah, akan tetapi juga berpengaruh pada jumlah bakteri baik atau probiotik di dalam saluran pencernaan. Selain meningkatkan risiko diabetes, konsumsi pemanis buatan juga bisa menurunkan jumlah perkembangan bakteri baik dalam usus. Hal ini secara tidak langsung juga dapat menimbulkan berbagai masalah pada sistem pencernaan. Perbanyak konsumsi makanan hasil fermentasi Makanan atau minuman fermentasi sangat dianjurkan apabila Anda ingin meningkatkan jumlah bakteri baik atau probiotik dalam usus. Hal ini disebabkan karena hasil fermentasi secara alami sudah mengandung berbagai jenis probiotik yang dapat menambah jumlah bakteri baik pada usus. Beberapa jenis makanan fermentasi yang bisa Anda pilih adalah kimchi, tempe, tapai, dan kombucha. Selain makanan, produk olahan susu yang telah difermentasi seperti yoghurt dan juga kefir sangat baik untuk meningkatkan kesehatan saluran cerna. Untuk mendapatkan hasil optimal, Anda dapat mengonsumsi makanan dan minuman hasil fermentasi ini dengan takaran yang sesuai dan tidak berlebihan. Baca juga Jenis Yoghurt dan Manfaat Yoghurt Bagi Kesehatan Konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya serat akan sangat baik bagi kesehatan karena serat yang masuk ke dalam tubuh akan dibutuhkan oleh bakteri baik untuk berkembang dan membantu memperlancar proses pencernaan. Tak hanya itu, kacang-kacangan juga mengandung banyak serat yang dapat membantu kesehatan organ pencernaan seperti usus dan membantu makanan agar lebih cepat diserap tubuh. Namun, Anda tetap harus membatasi jumlah kacang-kacangan yang Anda konsumsi agar tidak berlebihan karena kacang memiliki kandungan lemak nabati yang tinggi. Konsumsi tambahan probiotik dari luar Selain dari sumber makanan alami, Anda juga dapat meningkatkan jumlah probiotik dalam tubuh dengan mengonsumsi suplemen probiotik. Suplemen probiotik sudah banyak tersedia di toko obat dan apotek dalam bentuk cairan maupun kapsul. Fungsi dari probiotik ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh terutama melancarkan fungsi kerja usus. Mengurangi jumlah asupan protein hewani Protein tentu sangat baik bagi tubuh, salah satunya untuk menambah massa otot. Sumber protein juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu protein hewani dan protein nabati. Kedua jenis protein ini baik, tetapi sebaiknya Anda menghindari konsumsi protein dari hewan terlalu banyak karena akan berpengaruh pada kesehatan usus. Baca juga Selain Daging, Ini 5 Makanan Tinggi Protein Konsumsi makanan yang mengandung polifenol Selain mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, cara meningkatkan bakteri baik pada saluran pencernaan lainnya adalah dengan mengonsumsi polifenol. Kandungan polifenol bisa membantu menstabilkan tekanan darah dan mencegah terjadinya inflamasi atau peradangan pada tubuh terutama pada usus. Selain itu, polifenol juga mengandung antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mencegah radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Anda dapat memperoleh kandungan polifenol dari makanan seperti dark chocolate, bawang putih, brokoli dan teh hijau. 29 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Memastikanbahwa makanan yang dikonsumsi adalah nutrisi yang baik untuk tubuh adalah salah satu hal yang paling penting yang dapat dilakukan. Yang pasti bebas dari BAKTERI SAKAZAKII ; Mengandung Banyak Gizi dan Multivitamin ; Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi setelah berkontak dengan seseorang yang sedang menderita Jakarta - Apabila seseorang mengalami sakit perut setelah makan, besar kemungkinan makanan tersebut telah terinfeksi bakteri Salmonella. Mengutip laporan Food Standards Scotland, bakteri ini menjadi penyebab kedua yang sering menginfeksi makanan menjadi beracun setelah Campylobacter. Bakteri Salmonella pertama kali ditemukan seorang ilmuwan Amerika, Daniel E. Salmon, pada 1885. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, ia menemukan bakteri ini dari hasil isolasi usus babi yang mengidap penyakit kolera hog cholera. Sejak ditemukan, bakteri jenis ini diketahui menyebabkan penyakit bawaan dari makanan selama kurang lebih 125 tahun. Salmonellosis adalah sebutan nama penyakit yang ditularkan melalui makanan yang biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella biasanya hidup pada hewan, seperti ayam, sapi, babi, reptil, dan usus manusia dan diekskresikan dalam tinja. Penularannya dapat melalui makanan yang terkontaminasi, paparan lingkungan, maupun dari hewan yang sebelumnya terinfeksi. Daging sapi atau unggas mentah, telur, produk susu merupakan bahan makanan yang berpotensi mengandung bakteri Salmonella. Makanan lain, seperti produk segar salad, buah dan sayuran dapat terkontaminasi melalui kontak dengan kotoran hewan dan manusia. Melansir MedicineNetNet, seseorang yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella akan mengalami sejumlah gejala, antara lain diare, kram perut, mual, muntah, hingga demam. Gejala ini biasanya berkembang antara 12 dan 72 jam setelah terinfeksi dan berlangsung 4-7 hari dan hilang tanpa pengobatan. Iklan Orang dengan gejala parah atau berkepanjangan harus berkonsultasi dengan dokter. Mereka yang memiliki risiko lebih besar menjadi sakit parah dengan keracunan makanan yang disebabkan oleh Salmonella adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Guna mencegah penularan infeksi oleh bakteri Salmonella, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan makanan terutama saat mengolah daging mentah. Pun saat hendak menyantap makanan tersebut, pastikan sudah mencuci tangan hingga bersih. Jangan lupa, tempatkan makanan yang dimasak di permukaan yang bersih untuk mencegah rekontaminasi. HARIS SETYAWAN Baca juga Berikut Ini Penyakit Akibat Bakteri Salmonella dan Cara Mencegahnya DilansirThe Sun, keju menjadi tempat berkembang biak bakteri seperti Listeria, yang dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau penyakit kronis pada bayi baru lahir. 3. Daging merah Meghan merupakan seorang pemakan daging merah mentah yang tidak dimasak seperti salami, prosciutto, dan pepperoni yang berisiko tinggi mengandung parasit.

Hai Muhammad F, kakak bantu jawab ya. Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk mencerna makanan. Organ pencernaan meliputi, mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anuss. Lambung disebut juga ventrikulus menghasilkan zat yang bersifat asam disebut dengan asam lambung HCl. Fungsi asam lambung ini seperti mematikan bakteri dalam makanan, mengubah sifat protein, pengaktif enzim pepsinogen menjadi pepsin untuk mencerna protein, merangsang sekretin dan hormon kolesistokinin yang merangsang empedu agar mengeluarkan getahnya. Organ inilah yang dapat membunuh bakteri yang masuk bersama makanan. Jadi, organ yang dapat membunuh bakteri adalah lambung. Cara kerja lambung yaitu mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi. Mencerna secara mekanik terjadi karena kontraksi otot lambung yang menyebabkan bolus/gumpalan makanan tercampur aduk menjadi wujud bubur. Mencerna secara kimiawi adalah dengan enzim pencernaan dan getah lambung. Semoga membantu ya.

. 46 245 427 258 313 450 291 234

makanan yang dikonsumsi seseorang dapat mengandung bakteri untuk mencegah